affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » , , » Sinopsis Terampil Mendongeng

Sinopsis Terampil Mendongeng


Judul buku         : Trampil Mendongeng
Penulis               : Kusumo Priyono, Ars
Tebal buku         : 53 halaman
Penerbit              : PT Grasindo
Tahun                  : 2001

Pesatnya perkembangan teknologi modern serta terjadinya perubahan tatanan masyarakat yang begitu hebat , tanpa terasa turut menggeser seni mendongeng sebagai tradisi penuturan cerita untuk anak-anak . Selam berabad-abad , pendongeng selalu merebut perhatian anak-anak di semua bagian dunia .


Dongeng adalah dunia anak-anak . Yang berkembang adalah media penyampaian dongeng tersebut . Bila dulu anak-anak mendengar dongeng dari ibu/nenek mereka saat menjelang tidur , kini merreka bias mendapat dongeng dari buku cerita bergambar, kaset-kaset dongeng atau cerita untuk anak yang ditayangkan oleh televisi .

Seni dongeng sebagai tradisi penuturan cerita lisan di Indonesia sudah tumbuh sejak berabad-abad silam . Hidup para pendongeng bahkan dijamin oleh raja dan mereka mendapat gelar kehormatan dari kerajaan . Dikala raja sedang duka , pendongeng diundang ke istana sebagai pelipur lara .

Di luar istana, nenek moyang kita ternyata juga hebat dalam hal bercerita . Mereka bercerita petualangan di rimba raya dan samudera luas . Cara mendongeng pun bervariasi , misalnya dipadu dengan gerak dan lagu .
Dari beragam dongeng yang ada , paling tidak kita dapat mengelompokan menjadi beberapa bagian . Berikut beserta contoh dan pengertiannya :

1.       Legenda : dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat . Dongeng yang menceritakan asal mula terjadinya tempat , gunung, dan sebagainya . Contohnya , Tangkuban Perahu , Danau Toba , dan sebagainya

2.       Mite : dongeng yangberkaitan dengan kepercayaan nenek moyang . Dongeng inibercerita tentang kehidupan dewa-dewi dan berkaitan dengan kepercayaan masayarakat . Contohnya : Dewi Sri , Nyi Roro Kidul , dan sebagainya .

3.       Fabel : dongeng tentang kehidupan hewan yang digambarkan seperti manusia . Biasanya bersifat sindiran dan mendidik . Contoh : dongeng kancil , tupai dan ikan gabus , dan sebagainya.

4.       Pelipur lara : agak berbeda dengan kelompok dongeng yang lain , dongeng pelupir lara biasanya disajikan sebagai pengisi waktu istirahat , dibawakan secara romantis, penuh humor, dan sangat menarik .
5.       Cerita rakyat : pada umumnya , dongeng yang terkaitdengan cerita rakyat diciptakan dengan suatu misi pendidikan yang penting bagi dunia anak-anak . Misalnya meengubah sikap hormat terhadap orang tua, akibat keserakahan, kedudukan, dan sebagainya . Contoh : Bawang Merah Bawang Putih , Malin Kundang , dan sebagainya .

Selain dapat melakukan kontak batin dan sekaligus bisa berkomunikasidengan anak sehingga dapat membina hubungan penuh kasih sayang , mendongeng juga  memiliki berbagai manfaat lainnya . Seperti :

Ø  Merangsang dan menumbuhkan imajinasi dan daya fantasi anak secara wajar .
Ø  Mengembangkan daya penalaran sikap kritis serta kreatif .
Ø  Mempunyai sikap kepedulian terhadap nilai-nilai luhur bubaya bangsa .
Ø  Dapat membedakan perbuatan yang baik dan perlu ditiru dengan yang baik dan yang buruk .
Ø  Punya rasa hormat dan mendorong terciptanya kepercayaan diri dan sikap terpuji pada anak .

Ada beberapa cara mendongeng yang sebaiknya dijetahui oleh orang tua  dan guru :
a.       Mendongenng tanpa alat peraga , seperti yang biasa dilakukan ibu atau nenek . Sambil mendongeng , biasanya ibu atau nanak membelai kepala anak-anak . Dongeng menjelang tidur atau dongeng santai yang dilakukan pada sore hari sambil menikmati hiadangan kecil . Namun kebiasan ini sudah sangat jarang dilakukan .Karena kesibukan orang tua pada jaman sekarang .
b.      Mendong dengan alart peraga . Pendongeng biasanya mendongeng dengan cara membacakan buku cerita  bergambar , menggunakan boneka , dan atau tergantung pada kreativitas pendongeng .
Mendongeng pum memiliki tata car tersendiri . Tata cara tersebut , sebagai berikut :
Ø  Cerita harusdiambil dari dunia anak yang sesuai dunia mereka .
Ø  Mengandung unsure nilai-nilai pendidikan dan hiburan .
Ø  Usahakan selalu tercipta suasana gembira saat mendongeng .
Ø  Bahasa harus sederhana, sesuai dengan tingkat pengetahuan anak .
Ø  Dalam mendongeng harus menghayati benar isi cerita yang dibawakan dan meresapi seluruh bagian dari cerita yang didongengkan .
Ø  Susunlah gambar-gambar peraga sesuai dengan urutan ceritanya dan jangan sampai membingungkan .
Ø  Hapalkan nyanyian yang akan dibawakan dengan irama tertentu untuk menambah suasana .
Ø  Senantiasa mengamati perkembangan reaksi emosi pada diri anak-anak, seraya tetap mempertahankan kesan yang menyenangkan .
Ø  Saat mengongeng usahakan mengucapkan kata-kata yang jelas dan jangan menggumam .
Ø  Ajukan pertanyaan kepada anak-anak secara tiba-tiba dan libatkan mereka sebagai tokjoh cerita yang didongengkan .
Ø  Usahakan selalu merahasiakan jalan cerita sehingga perhatian ana-anak tetap tertuju keada kita .
Ø  Lama waktu mendongeng dapat disesuaikan dengan situasi yang berkembang dan kondisi kemampuan annak-anak dalam mendengarkan dongeng tersebut .

Orang tua atau guru bisanya terlebih dulu menghapalkan dan  mengenal tokoh-tokoh yang ada didongeng . Berlatih sebelum mendongeng , latihannya dapat dilakukan di depan cermin .
1.       Perhatikan wajah di depan cermin , tarik napas dalam-dalam lalu embuskan perlahan . Ulangi latihan ini secara teratur .
2.       Mualilah dengan raut wajah tenang, tahan napas sebentar, lihat seksama, kemudian ubahlah dengan wajah menyeringai .
3.       Sorot mata menatap ke depan, tahan napas, kemudian embuskan perlahan-lahan sambil bersuara .
4.       Mulut mulai digerakkan ke kiri dan kanan , naik turun , kemudian dikembungkan. Latihan ini sangat berguna untuk kelenturan ekspresi wajah .
5.       Bahu kanan kiri mulai digerakkan berbarengan secar perlahan-lahan kemudian gerakkan ke depan dan belakang . Ulangi latihan ini secara teratur sampai terlihat lentur .
6.       Gerakan kedua belah tangan seolah-olah sedang mencakar (bias dilakukan sambl mengeluarkan suara mengaum mirip harimau), kemudian telapak tangan dikipas-kiaskan sampai terasa ringan .
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger