affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » , » Sinopsis Edensor

Sinopsis Edensor


Judul               : Edensor
Pengarang       : Andrea Hirata
Penerbit           : Bentang
Kota Terbit      : Yogyakarta
Tahun              : 2007
Jumlah Hal.     : xii+290

 Edensor

Seseorang yang mengajari Ikal mengenali dirinya sendiri serta yang membuatnya menjadi seorang laki-laki adalah Weh. Weh termasuk manusia cerdas. Dia pernah menimba ilmu di Mollen Bass Technisce School, dimana Belanda hanya mau menerima pribumi yang paling cerdas untuk sekolah di tempat itu. Tapi sekarang Weh sudah tidak segagah ataupun secerdas seperti dulu. Jalannya pun pengkor, semangatnya pun tumbang. Penyakit Burut yang menyebabkan itu semua. Jampi atau Ramuan pun tak mempan.

Suatu hari Ikal membujuk Ayahnya agar diizinkan berlayar bersama Weh. Setelah membujuk Ayahnya berkali-kali, akhirnya Ayahnya menyerah dan mengizinkan dia untuk berlayar.

            Akhir pecan di pagi buta, mereka pergi berlayar. Menuju ke tenggara, melintasi Selat Karimata. Tanpa kompas, pelayaran itu sangat mendebarkan bagi Ikal. Saat itu pula, dia ditunjukkan oleh Weh bagaimana caranya mengeja bintang dan membaca langit. Akhirnya dia dan Weh merapat lagi ke pinggiran Belitong.

            Seringkali saat Ikal mengantarkan tembakau ke Mak Birah, seorang dukun anak yang ada di kampungnya, diceritakanlah kejadian saat Ikal lahir. Ikal lahir sungsang pada tanggal 24 Oktober dini hari. Ibunya melahirkannya pada tanggal 24 Oktober dengan maksud agar dia menjadi seorang anak sebagai juru pendamai seperti PBB. Namun, harapan Ibunya tidak sesuai dengan kenyataan. Ikal malah menjadi ketua pembuat onar dikampungnya. Setelah dia berbuat onar, Ayahnya mengganti namanya. Berbuat oanr, ganti lagi. Begitupun seterusnya. Sampai pada suatu hari, saat Ayahnya bingung untuk membuatkannya nama, Ikal menemukan sebuah nama pada majalah Aktuil. Nama itu adalah Andrea.

            Ikal bertambah dewasa, dia naksir dengan seorang perempuan anak anak dari pemilik toko Sinar Harapan. A Ling namanya. Pada saat Ikal SMA, Pak Balia, seorang guru Sastra menjadi guru favoritnya. Dia menyuruh murid-muridnya untuk berkelana menjelajahi Eropa dan Afrika serta menuntut ilmu sampai ke Sorbonne di Perancis. 

            Pada suatu hari di bulan puasa , Ikal dan Arai harus pulang karena Ayah Ikal sakit dan mereka harus berjalan sejauh 30 km, karena tidak ada kendaraan yang harus ditumpangi.

            Tamat SMA, mereka merantau ke Jawa mencari pekerjaan. Namun, Arai memutuskan untuk merantau lagi ke Kalimantan.

            Pada suatu hari Ikal dan Arai menerima pengumuman tes Beasiswa dari Dr.Woodward. Dia meluluskan tes Beasiswa Ikal dan Arai. Mengetahui hal itu Arai menghubungi Zakiah Nurmala,pujaan hatinya untuk pamitan, dan Ikal mengunjungi dermaga dan melamun merindukan A Ling di depan toko Sinar Harapan.

            Pada hari pemberangkatan, Ikal dan Arai pamitan kepada keluarganya. Sebelum berangkat, Ayah Ikal menyerahkan sebuah bungkusan kepada Ikal yang disuruh untuk membuka pada saat sudah sampai di Perancis. Akhirnya mereka berangkat. Mereka tidak langsung ke Perancis namun ke Belanda terus ke Belgia tempat akomodasi mereka.

            Di Belanda mereka bertemu dengan Ms.Famke Somers, dan diantarkan ke Belgia ke tempat akomodasi mereka. Namun mereka ditolak oleh Lanlordnya dan tidur diluar semalam.

            Keesokan harinya, Erika memarahi Landlord mereka, Simon Van Der Wall, dan menyuruhnya untuk memberikan izin tinggal disitu. 

            Seminggu di Eropa, Ikal dan Arai pergi ke Perancis melihat menara Eiffel karena inilah yang mereka idam-idamkan selama ini.

            Setelah tinggal di Brugge, Ikal dan Arai pindah ke Apartemen Mallot, dekat stasiun Gare de Lyon. Disana mereka bertemu dengan seorang perempuan bernama Maurent LeBlanch, seorang Liaison Officer yaitu penghubung mereka dengan Sorbonne.

            Pada suatu hari Arai tidak pulang ke apartemen. Ikal bingung mencarinya. Pada akhirnya dia menemukan Arai sedang berada di Pusara Jim Morrison, penyanyi idolanya, dan sedang membacakan puisi kepada Zakiah Nurmala.

            Di kelas terdapat beberapa grup, salah satu diantaranya adalah The Pathetic Four yang terdiri dari Ikal, Monahar Vikram Raj Chauduri Manooj, Pablo Arian Gonzales, dan Ninochka Stronovsky. Katya yang menjadi ketua kelompok Jerman sesungguhnya menjadi bahan rebutan bagi para pria. Namun banyak yang ditolak olehnya. Pada suatu hari, Katya mengirim email kepada Ikal, kalau dia ingin dekat dengan Katya tinggal meminta saja. Ikal sungguh tak menduga hal ini bakal terjadi.

            Saat Ikal di Perancis pun Ayahnya mengirminya surat. Dia mengabarkan bahwa PN Timah sudah bangkrut dan orang-orang Belitong ramai-ramai menjadi petani cengkeh. Ayahnya menginginkan agar Ikal dan Arai menjadi ahli pupuk dan juga asisten apoteker.

            Saat musim panas, Ikal dan Arai menggunakannya untuk bekerja. Sapai pada suatu hari, Famke mengajak mereka untuk melihat Fashion Show dan setelah itu mereka menceritakan rencananya keliling Eropa kepada Famke. Tak lama menjalin hubungan dengan Katya, Ikal mengakhiri hubungannya dan beralih mencari A Ling di seluruh penjuru Perancis. Tapi nihil.

            Suatu hari di café Brigandi et Bougreesses, semua teman-teman sekelas ikal kaget mendengar rencana Ikal keliling Eropa. Pada akhirnya mereka semua ikut taruhan mengelilingi Eropa, dimana siapa yang kalah diberi hukuman yaitu mengurus laundry peserta lain selama tiga bulan, membayar over charge untuk clubbing, dan menuntun sepeda secara mundur dari museum Le Louvre ke gerbang L’Arc de Triomphe dengan digantungi pakaian-pakaian rombeng. Pada hari yang telah ditentukan, mereka berkumpul di kafe Brigadi et Boureesses dan berangkat secara bersama-sama.

            Selama perjalanan keliling eropa dan Afrika, ada banyak peristiwa-peristiwa menarik yang dialami oleh Ikal dan Arai, yaitu diantaranya makan daun Plum di Rusia, Bertemu dengan Toha orang Purbalingga, bertemu dengan Andrea Galliano yang dulu ikal sempat lihat di majalah aktuil dan akhirnya menjadi namanya. Setelah lama menjelajah Eropa dan Afrika, mereka berkumpul di kafe Nou Camp di Spanyol. Di situ mereka berunding tentang tim yang kalah dan akhirnya Gonzales dan MVRC Manooj adalah tim yang kalah.

            Seusai liburan mereka menjelma lagi sebagai mahasiswa yang taat kuliah. Sampai pada suatu hari Arai harus pulang ke Indonesia karena penyakit Asthma Bronchiale. Ikal sedih, terlebih saat Maurent menginformasikan kepadanya bahwa Prof.Turnbull akan pensiun dan pulang ke Inggris dan Ikal harus pindah ke Sheffield Hallam University di Inggris untuk melanjutkan riset dengan Turnbull.

            Berbulan-bulan di Inggris dan akhirnya Ikal bisa menyelesaikan risetnya. Pada suatu hari Ikal berkunjung ke rumah Prof.Turnbull untuk menandatangani laporan akhirnya. Karena Prof.Turnbull tidak ada di rumah, Ikal pun memutuskan untuk keliling desa naik bus. Sampai pada suatu tempat, Ikal menghentikan bis dan langsung turun. Tempat itu persis dengan gambaran suatu tempat yang terdapat di novel Seandainya Mereka Bisa Bicara yang A Ling berikan untuknya. Tempat itu tak lain adalah Edensor.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger