affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » , , » Sinopsis Kejadian yang Tidak Diinginkan: Mula Malapetaka

Sinopsis Kejadian yang Tidak Diinginkan: Mula Malapetaka


Judul               : Kejadian yang Tidak Diinginkan: Mula Malapetaka
Pengarang       : Lemony Snicket
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun              : 2003
Tebal                : 149


Violet, Klaus dan Sunny Baudelaire sedang bermain di Pantai Briny. Saat sedang bermain, mereka melihat sosok misterius. Pak Poe, seorang bankir dan juga teman keluarga orang tua Baudelaire, tiba-tiba datang untuk memberitahukan mereka bahwa orang-tua mereka tewas dalam sebuah kebakaran yang juga menghancurkan rumah mereka. Karena kekayaan yang sangat melimpah, pak Poe menjadi wali kekayaan Baudelaire; ia bertanggung jawab untuk menempatkan anak-anak Baudelaire kepada wali sampai Violet menginjak umur delapan belas (umur seseorang yang dianggap telah mampu untuk mengurus keuangan mereka sendiri).
Anak Baudelaire dibawa ke wali baru mereka Count Olaf, seorang saudara yang relatif jauh yang berprofesi sebagai seorang aktor. Mereka juga berkenalan dengan Hakim Strauss, seorang hakim baik dan bersahabat yang merupakan tetangga Olaf. Hakim Strauss memiliki perpustakaan besar di dalamnya. Sedangkan Count Olaf adalah seorang laki-laki kotor yang sangat kejam dengan satu alis mata panjang dan tato aneh mata di pergelangan kakinya, serta tinggal di sebuah rumah apak yang sangat kotor. Bagi ia meminta kekayaan Baudelaire (sebab untuk adopsi mereka) adalah sangat penting. Dia terus-menerus menyuruh mereka mengerjakan tugas dan tugas, sedangkan anak-anak Baudelaire hanya disediakan satu tempat tidur. Olaf juga merujuk mereka sebagai "anak yatim" daripada "anak".
Rombongan teater Olaf akan datang ke rumahnya pada malam hari untuk berlatih sandiwara Olaf yang paling baru. Olaf menyuruh anak membuat makan malam bagi semua orang. Tidak ada makanan di rumah, oleh sebab itu anak pergi ke pasar dengan Hakim Strauss untuk membeli bahan makanan. Anak-anak Baudelaire berencana untuk membuat pasta Puttanesca. Saat sampai di rumah, mereka segera memasak. Malam pun tiba. Olaf datang ke rumah dan melihat tidak ada sapi panggang. Count Olaf marah. Dalam kemarahannya, dia memukul Klaus di tepat di muka. Setelah itu, Olaf dan teman-temannya langsung menyantap pasta Puttanesca.
Keesokan harinya, anak-anak mengadu kepada pak Poe di banknya untuk mendapat pertolongan. Pak Poe tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Ia hanya akan menelpon Olaf untuk memberitahukannya kunjungan Baudelaire mengenai pengaduan itu. Setelah mereka pulang ke rumah, Olaf meminta maaf kepada anak-anak. Ia juga memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan mengambil bagian dalam teater Olaf yang baru , The Marvelous Marriage yang ditulis oleh Al Funcoot. Olaf akan berperan sebagai pengantin laki-laki, dan Violet akan menjadi pengantin wanita, dan Klaus dan Sunny akan duduk di barisan hadirin.
Hari berikutnya, anak-anak Baudelaire pergi berkebun di rumah Justice Strauss. Ketika Violet dan Sunny sedang berada di kebun, Klaus membaca buku undang-undang di perpustakaan. Klaus kemudian menyelundupkan buku atas undang-undang perkawinan dari perpustakaan kalau mereka akan pulang. Saat sampai di rumah, Klaus terbangun semalaman dan membaca buku dengan harapan mempelajari bagaimana mereka bisa menggagalkan rencana Olaf untuk mendapat kekayaan mereka. Klaus mengetahui bahwa dua orang bisa menikah jika mereka menandatangani dokumen negara sebagai bagian sumpah perkawinan mereka dihadapan seorang hakim hukum. Olaf bermaksud menikahi Violet selama sandiwara, untuk mendapat kontrol kekayaan. Namun kalau Klaus menuduh Olaf mengenai hal ini, Olaf hanya tertawa.
Pagi hari, Violet dan Sunny masih tertidur. Klaus pergi ke dapur dan menunggu Olaf. Tidak cukup lama menunggu, Olaf pun datang. Dengan berbicara lantang, Klaus memberitahu niat jahat Olaf. Tetapi Olaf malah tertawa dan menyuruhnya untuk memberitahu ke Violet. Klaus membangunkan Violet dan memberitahukan segalanya. Dia kaget. Segera juga mereka membangunkan Sunny. Tapi ia tidak ada di tempat tidurnya. Mereka memcari-cari. Setelahnya Violet dan Klaus mengetahui bahwa Olaf menahan Sunny sebagai tawanan, di sangkar burung yang digantung di atap rumahnya.
Count Olaf mengatakan kepada Violet dan Klaus bahawa Sunny telah disekap saat mereka sedang tidur. Dia memperingatkan jika Violet dan Klaus tidak bekerja sama selama sandiwara, kurungan akan dilepaskan yang akan membuat Sunny tewas seketika. Karena merasa bersalah dengan Sunny, Violet merencanakan sesuatu. Malam itu, Violet menciptakan sehelai sangkutan dan berusaha untuk mencapai puncak menara. Rencana itu hampir berhasil jika tidak ada teman Olaf yang menunggu di menara. Violet tertangkap saat akan mencapai puncak menara.
Keesokan harinya, sandiwara dilakukan. Semua tahapan drama telah dilakukan. Pada saat drama pernikahan selesai, Olaf menghentikan sandiwara dan menyatakan bahwa dia dan Violet sekarang sudah resmi sebagai suami istri. Hakim Strauss menjelaskan bahwa Violet tidak bisa menikah karena Violet masih dibawah umur. Namun, Olaf berkelit dan berkata bahwa dia bisa dinikahi dengan izin orang-tua atau walinya. Sebagai walinya, dia sudah memberi izinnya. Violet pun tak bisa memungkirinya lagi. Tetapi dia punya satu permintaan agar Sunny dikembalikan kepada mereka. Olaf pun setuju. Dia menelepon temannya yang ada di menara agar mengantarkannya ke sini. Sunny tiba di ruang drama. Tiba-tiba, Violet berteriak. Pengakuan Violet memupuskan harapan Olaf. Violet mengaku bahwa dia menulis dengan tangan kanan. Namun, ketika ia menandatangani dokumen, Violet menuliskannya dengan tangan kiri. Hakim Strauss menyatakan perkawinan ini cacat.
Olaf tertangkap basah dan hendak dibawa ke penjara. Namun, Olaf berhasil kabur. Seseorang di antara anggota teater memadamkan lampu. Sesaat sebelum Olaf dan rombongan teaternya pergi, Olaf berbisik kepada Violet bahwa dia selalu akan mengejar mereka. Dan ketika dia mendapat kontrol kekayaan anak-anak Baudelaire, dia akan membunuh mereka dengan tangannya sendiri. Hakim Strauss bersedia menjadi wali atas kepengurusan anak-anak Baudelaire. Namun, pak Poe menolak. Pak Poe berargumen bahwa dalam wasiat orang tua Baudelaire anak-anak Baudelaire harus dirawat oleh salah seorang di antara kerabat yang masih ada. Mereka kemudian memasuki mobil pak Poe dan pergi dalam kegelapan malam. Hakim Strauss hanya dapat mengucapkan selamat jalan kepada anak-anak Baudelaire.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger