affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » , » 3 Sahabat

3 Sahabat

Bachtiar adalah seorang siswa smp kelas VII di salah satu sekolah menengah favorit di kota kecil. Ia adalah sesosok murid yang tidak mudah menyerah, siswa yang jujur, pemberani, setia kawan dan suka berpetualang. Ia dilahirkan dari keluarga yang cukup mampu. Hobinya olahraga. Ia suka sekali bermain sepakbola, sehingga ia terpilih menjadi team sepakbola di sekolahnya. 

Taman Siswa adalah satu-satunya sekolah yang bisa dikatakan paling maju daripada sekolah lain di kota kecil tersebut. Itu alasannya banyak orang yang ingin bisa masuk bersekolah di sana.  
            Saat duduk di kelas VII, Bachtiar bertemu dengan teman pertamanya yang ia temukan pada saat tes ujian masuk smp.

 “Hai, siapa namamu?”, sahut Bachtiar. “Hai, namaku Ginanjar Wahyu. Aku biasa dipanggil Anjar”, jawabnya. “Namamu siapa?”, balas Anjar. “Namaku Bachtiar”, sambungnya. Anjar adalah murid yang rajin di sekolah. Ia murid yang pandai, pemberani dan lebih tepatnya ia adalah murid yang dilahirkan dengan kemampuan alam. Anjar tinggal di daerah pesisir, dia suka membantu ayahnya untuk bekerja serabutan. Karena pengetahuan tentang alamnya itulah, ia sangat pandai pada bidang ilmu biology. Sayang, Anjar berasal dari keluarga yang kurang mampu. Kedua orang tuanya yang berpenghasilan pas-pasan membuat Anjar menjadi mandiri. Jarang ia meminta uang kepada orang tuanya, malahan ia yang kadang-kadang memberi uang hasil kerjanya menjadi alang-alang di dekat rumahnya tempat pelelangan ikan kepada ibu atau ayahnya atau adik-adiknya. Anjar adalah salah satu sahabat karib Bachtiar. Mereka berdua mempunyai karakter yang sama, yang tidak dipunyai murid lain. Tetapi ada satu lagi sahabat karib Bachtiar dan Anjar.

Ia adalah Marta. Ia juga anak yang suka berpetualang. Ia siswa yang unik. Siswa yang memiliki kreatifitas yang tinggi. Siswa yang selalu berpikir logis, dan selalu memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Diantara ketiga sahabat karib tersebut, Marta lah yang paling cerdas. Namun sayang, ia dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya beprofesi sebagai tukang becak, dan ibunya hanya sebagai buruh pabrik. Setiap sore ia harus menjemput ibunya naik sepeda. Tidak jarang sewaktu ia pulang sekolah, tidak ada makanan yang bisa ia makan karena kedua orang tuanya yang sedang sibuk mencari uang. Tetapi marta tidak pernah merasa minder dan malu terhadap kondisinya tersebut. 

Bachtiar, Anjar dan Marta adalah murid satu kelas. Mereka bertiga adalah murid yang disukai guru dan murid lain di sekolah. Saat istirahat mereka selalu bersama, tetapi Anjar dan Marta tidak selalu menjajakan uangnya untuk makan, uang mereka mereka simpan untuk membeli buku.

 “Njar, Ta, beli makanan yuk . . . “, sahut Bachtiar. “Mmm . . . aku hari ini sudah makan Iar, dan aku belum merasa lapar, kita temenin kamu aja ya . . .”, jawab mereka. Karena merasa kasihan, Bachtiar sering membelikan mereka makanan atau membagi satu makanan untuk dibagi bertiga. 

Saat pulang, mereka selalu pulang bersama. Kadang mereka mampir di toko ikan atau toko burung.
 “Eh Ta, kita mampir ke toko burung yang di pinggir perempatan itu ya . . . Aku mau membeli pakan burungku di rumah”, terang Anjar. “Oke”, jawab Marta.  “Memangnya kamu punya burung apa Njar?”, tanya Bachtiar. “Banyak Iar, seperti burung trocok, plentet, ciblek dan prenjak”, kata Anjar. “Untuk apa kamu memelihara burung sebanyak itu?”, tanya Marta. “Burung-burung tersebut nantinya jika sudah berbunyi Ayahku jual ke pasar”, terang Anjar. 

Itulah salah satu dari sekian hoby mereka. Kadang mereka juga mampir terlebih dahulu di rumah Marta ataupun Bachtiar, bahkan di rumah Anjar yang sangat jauh dari sekolah. Sewaktu mampir di rumah Bachtiar, ia selalu mengajak teman akrabnya untuk makan bersama.

“Njar, Ta, kalian belum makan kan? Sebaiknya kalian makan dulu, sekalian aku juga mau makan. Ibuku sudah menyiapkan makanan lho untuk kalian, jangan menolak yaa”, tegas Bachtiar. Anjar dan Marta selalu tidak menolak jika diajak makan ke rumah Bactiar. 

Di sekolah mereka bertiga mendapatkan prestasi yang baik. Anjar mendapatkan peringkat tujuh, Bachtiar peringkat lima dan Marta di peringkat ketiga. 

Kegiatan mereka pada hari sabtu ialah pergi ke rumah Anjar. Memang hari sabtu sekolah mereka pulang pukul 11.00.

“Mengapa tidak kita ke rumahmu aja Njar hari ini, kudengar di laut sedang banyak ikannya”, pinta Bachtiar. “okelah kalu begitu”, sambut Anjar. Disana mereka pergi menangkap ikan atau memancing ikan. Mereka sangat suka mencari ikan di sungai dekat rumah Anjar. Hasil tangkapannya pun selalu memuaskan, karena memang banyak berbagai jenis ikan di sana. Sebagian mereka bakar dan sebagian Bachtiar dan Marta dibawa pulang untuk dimasak. 

Mereka tidak hanya bermain dan bersenang-senang tanpa tujuan dan manfaat. Di sela-sela petualangan mereka, mereka sering membahas pelajaran yang baru saja dijelaskan oleh Ibugurunya.
“Eh kerang itu diklasifikasikan dalam hewan jenis apa ya?”, tanya Bachtiar. “Kerang adalah hewan bertubuh lunak, jadi hewan ini termasuk ke dalam phylum mollusca,” jawab Marta. “Tapi saya kira kerang itu termasuk hewan kecil yang lunak memanjang, atau masuk ke phylum anelida,” jawab Anjar tak mau kalah. “Oh tidak begitu Njar, yang termasuk phylum anelida adalah hewan jenis cacing,” sahut Marta. “Kamu salah Ta, yang termasuk phylum cacing ialah phylum platyhelminthes dan phylum nemathelminthes”, kata Anjar. “Baik, kalu begitu untuk lebih jelasnya besok kita pergi ke perpustakaan dan mencari jawaban itu,” usul Bachtiar.

Bachtiar lebih banyak menanyakan hal-hal yang belum ia pahami, sedangkan Anjar dan Marta berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan baik. Bahkan mereka sering kali beradu pendapat dan jawaban. Esoknya mereka mencari-cari jawaban siapakah yang paling tepat di perpustakaan sekolah. Bachtiar paling mahir dalam pelajaran bahasa Indonesia dan pelajaran bahasa Inggris. Jika Marta lebih pandai dalam pelajaran eksak seperti matematika. Anjar sebagai didikan alam sangat hafal dan pandai dalam ilmu alam. Mereka bertiga saling mengisi kekurangan mereka. 

Di sekolahnya Bachtiar termasuk orang yang cukup bandel. Banyak masalah-masalah yang terjadi karena ulahnya. Tidak jarang, karena ulah Bachtiar, ketiga sahabat karib tersebut sesekali masuk BK. Masalah mereka seperti masalah anak sekolah umumnya, seperti mencuri jam pelajaran untuk jajan, bermain bola di kelas, bermain satur di kelas dan sebagainya. Tetapi guru BK tidak pernah menghukum mereka terlalu berat. Mereka hanya dihukum untuk menyapu lantai ruangan BK sewaktu yang lainnya sedang istirahat. Biasanya suatu kegiatan yang akan mereka lakukan bersumber dari ide Bachtiar. 

Pernah sewaktu musim durian dan rambutan, Bachtiar berencana untuk panen di kebun milik Ayahnya. “Njar, Ta, sekarang ini di kebun Ayahku sedang musim rambutan, bagaimana jika kita ke sana dan memanennya?”, ajak Bachtiar. “Wah, ide yang bagus tuh, kebetulan sekali aku kan suka rambutan,”, jawab Anjar. “Ah, kamu ini Njar, bagaimana dengan Ayahmu Iar nantinya?”, tanya Marta. “Tentu saja Ayahku akan mengijinkannya, tak uasah khawatir,” terang Bachtiar.

Kebetulan Bachtiar ini anak orang juragan kebun. Mereka berangkat bersama naik sepeda. Jarak rumah Bachtiar dengan kebunnya lumayan jauh. Sesampainya di sana terlihat banyak sekali pohon rambutan dan durian yang sedang berbuah. Melihat kondisi tersebut mereka bertiga langsung menuju salah satu pohon rambutan yang paling besar. “Pohon yang ini saja yang kita panen”, pinta Bachtiar. “Oke”, jawab Anjar dan Marta serentak. Anjar dan Marta bertugas memanjat pohon, sedangkan Bachtiar menunggu di bawah mengumpulkan buah yang jatuh dipetik oleh Anjar dan Marta. Bachtiar juga dibantu oleh penjaga kebun Ayahnya. Hasil dari panen tersebut, mereka bagi bertiga. Tidak lupa, mereka juga memberikan kepada sebagian guru kesayangan mereka. 

Suatu hari Bachtiar bertanya kepada kedua sahabat karibnya tersebut. “Njar, Ta, jika kalian besar nanti, kalian bercita-cita ingin menjadi seperti apa? . . . . . “, “Menurutku, itulah pertanyaan yang paling sulit darimu Iar. Jika aku sudah besar nanti, aku ingin menjadi pegawai biasa. Aku ingin menjadi seorang guru yang dicintai oleh murid-muridnya. Bagiku guru adalah sebagai panutan. Aku ingin mendidik siswa sehingga bisa sukses dan berbudi luhur nantinya”, jawab Anjar. “Mulia sekali cita-citamu Njar. Jika aku besar nanti, aku ingin menjadi seorang anggota DPR, yang nantinya akan aku buat sekolah gratis untuk anak yang kurang mampu. Sehingga tak selamanya anak dari keluarga yang kurang mampu, juga akan menjadi seperti Ayahnya kelak. Aku juga akan memperhatikan aspirasi-aspirasi masyarakat khususnya masyarakat bawah”,jelas Marta. “Lalu kamu sendiri Iar???”, sambung kedua sahabat karibnya. Tiba-tiba Bachtiar meninjukan tangannya keatas. Dengan suara yang lantang, ia pun berkata,”Kalau aku besar nanti, aku ingin menjadi seorang Bupati yang akan dicintai warganya. Aku tidak akan korupsi. Aku akan membangun kota ini agar menjadi kota yang lebih maju, tidak akan ada penyuapan. Hahaha itulah impianku kelak,” jawab Bachtiar penuh semangat.

Itulah mereka. Ketiga orang sahabat sejati. Siang dan malam selalu bersama. Itulah mereka. Ketiga orang anak yang berani bermimipi besar. Itulah impian mereka, itulah yang membuat mereka bertiga tetap semangat menjalani hidup ini . . . . . . . . . . .



 Originally Created By :
“Tetap semangat menjalani hidup, demi meraih cita-cita kita.
 Jangan pernah takut BERMIMPI.”
Hilman Nuzzy AL-Mustaqim


LASKAR PELANGI
Mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya
laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya…
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya…
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger