affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » , , » Sinopsis Sang Pemimpi

Sinopsis Sang Pemimpi


Judul               : Sang Pemimpi
Pengarang       : Andrea Hirata
Penerbit           : Bentang
Kota Terbit      : Yogyakarta
Tahun              : 2006
Jumlah Hal.     : x+292

            Pagi itu adalah hari yang sial. Arai, Ikal dan Jimbron sembunyi di sebuah peti es yang berbau amis guna menghindari kejaran Pak Mustar, tokoh paling antagonis di sekolahnya, beserta 2 orang penjaga sekolah. Sampai pada akhirnya Nyonya Lam Nyet Pho, pemilik tempat tersebut, melihat mereka dan berteriak Ikh..Ikh..Ikha.. Ikan Duyung !!

            Arai adalah seperti orang kebanyakan. Namun, dia telah menjadi yatim piatu dan hanya dia yang masih hidup dalam garis keturunannya. Meskipun perasaannya telah luluh lantak pada usia yang sangat muda, tapi dia selalu positif dan berjiwa seluas langit.

            Suatu sore, Mak Cik Maryamah datang ke rumah ikal bersama 2 orang anaknya untuk meminta beras. Kesusahan seakan sulit untuk meninggalkan mereka. Merasa kasihan, Ibunya Ikal mengambilkan setengah setengah karung beras untuknya. Terlihat ketidakpuasan di wajah Arai mengenai hal itu. Tiba-tiba dia mengambil celengan ayamnya dan kemudian menghempaskannya sehingga koin-koin receh berserakan. Begitu pula Ikal. Kemudian mereka menggunakan uang itu untuk membeli bahan-bahan roti, selanjutnya diberikan kepada Mak Cik untuk dibuatkan roti. Mak Cik pun punya mata pencaharian sendiri. 

            Di kampungnya Ikal juga terdapat pria tua jempolan. A Put namanya. Dia seorang dukun gigi yang menyembuhkan sakit gigi tanpa menyentuh gigi yang bermasalah itu. Selain itu ada Taikong Hamim, Haji Satar dan Haji Hasani. Mereka adalah para punggawa masjid yang mengurusi akhlak-akhlak anak melayu. Di masjid itu sendiri, Ikal dan Arai mengenal Jimbron. Dia adalah anak bertubuh tambun, bahu landai, lebar dan lungsur, serta gemuk berkumpul di daerah tengah. Nasibnya juga tak kalah menggiriskan dengan Arai. Dia menjadi gagap setelah ditinggal mati Ayahnya yang terkena serangan jantung saat dia memboncengkan Jimbron bepergian. Jimbron juga diam-diam naksir dengan Laksmi, seorang anak perempuan yang sepertinya telah kehilangan senyumnya karena nasib masa lalu yang hampir sama dengan Arai dan Jimbron. Arai yang sering nakal juga sering berulah di masjid. Dia mengucapkan amin secara tidak tuma’ninah saat Taikong Hamim, sang imam shalat berjamaah di masjid itu, tiba pada bacaan terakhir surat Al-Fatihah.

            Pada saat Arai, Ikal dan Jimbron menginjak bangku SMA, mereka harus menyewa sebuah los kontrakan yang sempit di dekat dermaga dan bekerja sebagai kuli ngambat disana. Itu semua karena jarak rumah ke SMA yang jauh. Namun Arai dan Ikal merasa sangat kasihan kepada Ayah mereka pada saat penerimaan rapor karena dia harus bersepeda 30 km dari rumahnya ke Magai, ke SMA Negeri Bukan Main, melewati bukit-bukit dan padang sabana. Walaupun demikian, tak nampak nuansa kelelahan di wajah Ayahnya.

            Di dekat los kontrakan mereka juga terdapat sebuah Bioskop. Pada suatu hari ada sebuah iklan film berupa poster dipasang di depan Bioskop. Melihat dari judul ikalnnya saja, kita sudah tahu apa isi dari film itu. Bobrok, tak bermoral dan tak bermutu. Namun demikian, Arai, Ikal, dan Jimbron bernafsu ingin melihatnya. Tapi, mereka harus putar otak agar bisa melihat film itu karena untuk pelajar tidak boleh masuk ke bioskop tersebut. Pada akhirnya mereka bisa mengelabui A Kiun, gadis Hokian penjual tiket Bioskop itu, dan Pak Cik Basman, tukang sobek karcis, untuk masuk ke dalam Bioskop dan melihat film tersebut. Bukannya senang melihat film itu, mereka malah ketahuan Pak Mustar dan kena hukuman berakting tentang film itu saat upacara hari Senin di depan warga sekolah dan juga disuruh membersihkan WC yang hampir setahun tidak dipakai.

            Pada suatu ketika, Ikal kehilangan semangatnya. Tak hanya semangat, prestasinya pun menurun. Dari kursi nomor 3, dia turun ke kursi nomor 75. Dia pun merasa sangat bersalah. Setelah Ayahnya mengambil rapornya dan juga milik Arai, dia lari maraton mengejar ayahnya. Tepat diatas sungai Lenggang, dia mengambil alih mengayuh sepeda Ayahnya. Rasa sayangnya tak bertepi untuk ayahnya.

            Nyonya Pho yang dulu pernah dikagetkan oleh Arai, Ikal, dan Jimbron, dia merupakan orang yang sukses. Selain mempunyai Bioskop didekat los kontrakan mereka, dia merencanakan mempunyai peternakan kuda. Saat kuda itu mendarat di tanah Belitong, Arai diam-diam kerja di peternakan Capo demi Jimbron yang tergila-gila dengan kuda. Arai pun menunjukkan kuda itu kepada Jimbron dan dengan kuda itu Jimbron dapat membuat Laksmi tersenyum. Senyum yang telah lama hilang dan juga senyum yang sangat indah.

            Sama halnya denga Jimbron yang menyukai Laksmi, Arai juga menyukai Zakiah Nurmala, penghuni kursi nomor satu di SMAnya. Dia menyukai Zakiah sejak pertama kali mendaftar SMA. Sudah banyak cara Arai mengungkapkan perasaannya kepada Zakiah lewat bunga ataupun lagu. Namun selama 3 tahun melakukannya, Zakiah tak berubah, seolah tak ingin tahu perasaan Arai yang sesungguhnya.

            Setelah lulus SMA, Arai dan Ikal memutuskan untuk pergi merantau ke pulau Jawa. Disana mereka mula-mula mencari pekerjaandan juga mencari Universitas. Namun pada suatu hari, Arai merantau ke Kalimantan untuk bekerja di sebuah Pabrik Tali dan juga mendaftar di Universitas Mulawarman.

            Setelah lulus, Ikal mengetahui ada Beasiswa ke Eropa. Kemudian dia mendaftar dan Arai juga diam-diam mendaftar. Saat seleksi, mereka bertemu. Sambil menanti pengumuman, mereka pulang ke Beitong dengan sudah menjadi Sarjana seperti mereka janjikan sebelum merantau. Pada suatu hari, Tukang Pos menghampiri rumah mereka dan menyerahkan dua surat. Ternyata Tuhan telah memeluk mimpi-mimpi mereka selama ini. Di dalam surat itu tertera Universitas yang menerima mereka. Universitas yang sama yaitu Universite de Paris, Sorbonne.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger