Sinopsis Kenallah PBB

Judul               : Kenallah PBB

Pengarang       : M. Hutauruk S.H                                                  

Penerbit           : Erlangga

Kota Terbit      : Jakarta

Tahun              : 1984

Jumlah Hal.     : X + 70

Kenallah PBB

 

            Umat manusia mengalami kemajuan yang pesat pada abad ke-20 ini. Sebagai contoh saja, pencangkokan jantung yang dipelopori oleh Christian Berdnard, pengorbitan sputnik, penggunaan satelit sebagai alat komunikasi, dan terus berkembangnya berbagai alat teknologi. Negara-negara yang sedang berkembang berusaha mengejar ketinggalan-ketinggalannya, dan negara yang sudah maju, memberikan kemampuan dalam batas kemampuannya.

            Sejak dulu kala, sudah ada perang yang mengakibatkan manusia tewas, luka parah, mengalami berbagai kekurangan, kelaparan dan pemerkosaan terhadap agama, serta moral dan nilai martabat manusia. Oleh karena itulah, muncul gagasan perdamaian dunia. Presiden Amerika Serikat, F.D. Roosevelt, dan PM Inggris, Winston Churchill, melakukan pertemuan di laut Atlantik pada tahun 1941 dan merumuskan piagam Atlantik.

            Lalu pada 1944, negara-negara besar menyusun Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan piagam itu mulai berlaku mulai tanggal 24 Oktober 1945. Setiap tanggal tersebut diperingati sebagai hari PBB.

            Mukaddimah Piagam PBB dirumuskan wujud, dasar, dan sifat PBB. PBB mempunyai alat kelengkapan antara lain, Sidang Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, Mahamah Pengadilan Internasional, dan Sekretariat.

            Sidang Umum biasanya diadakan sekali dalam setahun, mulai hari selasa yang ketiga di bulan September sampai kira-kira penghabisan bulan November atau awal bulan Desember. Seorang utusan boleh memilih salah satu dari 5 bahsa resmi PBB untuk didengar dan dipakainya yaitu bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, dan Cina. Sidang Umum tersebut menyelesaikan tugasnya dan membentuk berbagai badan, contohnya antara lain :

1.      International Atomic

Energy Agency. Bermarkas di Wina. Badan ini memberikan bantuan teknis kepada negara berkembang berupa tenaga ahli, alat-alat dan latihan-latihan.

2.      United Nation Emergency Force. Badan ini membentuk pasukan PBB.

3.      Badan Penampung Pengungsi dari Palestina. Didirikan pada tahun 1949 dengan nama United Nation Relief and Works Agency for Palestine.

4.      United Nation Confrence on Trade and Development. Tujuan lembaga tersebut adalah mengusahakan kemajuan perdagangan internasional, terutama perdagangan ekspor negara-negara berkembang.

5.      UNICEF. Badan ini mengurusi masalah kesehatan, gizi, kesejahteraan anak dan keluarga, pendidikan dasar,umum, dan kejuruan.

6.      Office of United Nations High Commissioner for Refugees. Didirikan pada tahun 1951berhubung dengan meningkatnya jumlah manusia yang meninggalkan negara asalnya karena khawatir akan memperoleh tekanan hidup oleh pemegang kuasa.

Selain itu, masih ada badan-badan PBB yang lainnya seperti United Nations / Food and Agricultural Organization, United Nations Development Programme, United Nations Industrial Development Organization, United Nations Institute for Training Reseach, United Nations Environment Programme dan United Nations University.

            Dewan Keamanan adalah suatu badan tetap dan bertempat tinggal di pusat PBB. Dewan kemanan tersebut mempunyai jumah anggota 15 negara, yaitu 10 negara anggota dan 5 negara anggota tetap (Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Perancis dan Tiongkok).Untuk putusan-putusan penting,diharuskan jumlah 9 suara dengan syaat semua anggota tetap menyetujuinya. Apabila salah satu angota tetap tidak menyukai suatu keputusan maka dia dapat menggagalkan dengan suara melawan atau yang sering disebut Hak Veto. Dewan Keamanan mempunyai beberapa kewajiban, antara lain: menyelesaikan perselisihan dengan cara-cara yang damai, dan mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang berarti penyerangan. Usaha-usaha untuk memelihara perdamaian oleh Dewan Kamanan sufah dilakukan di berbagai negara antara lain, Indonesia, Kashmir (India), Korea, di wilayah timur tengah, Kongo, Siprus, Dominika, Afrika Selatan, Hungaria, Cekoslovakia dan di wilayah Indo Cina. Selain itu Dewan Keamanan juga menangani tentang pengurangan / pelucutan senjata, ruang angkasa dan hukum laut.

            Dewan Ekonomi Sosial (DES) terdiri dari 18 anggotayang dipilih oleh sidang umum. DES bersidang sekurang-kurangnya 3 kali dalam setahun pada tempat kedudukan PBB atau pada tempat lain. DES juga mempunyai kewajiban dan pekerjaan, anatara lain : boleh mengadakan penyelidikan, atau bertindak supaya di adakan laporan-laporan tentang soal-soal ekonomi, sosbud, pendidikan dan kesehatan dalam lapangan internasional serta hal-hal lain yang berhubungan dengan hal  itu, mengusulkan segala sesuatu yang perlu memperteguh HAM, merencankan perjanjian untuk diserahkan kepada Sidang Umum, menyatakan pendapatnya tentang laporan-laporan itu kepada sidang umum, memberikan keterangan-keteranga kepada Dewan Keamanan dan harus membantunya jika diminta. Ada beberapa spealized agencies dalam naungan DES, antara lain :

1.      International Labour Organization. Didirikan pada tahun 1946 yang bermarkas di Jenewa dan dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Tujuan badan tersebut adalah untuk terciptanya keadilan sosial, perbaikan nasib kaum buruh dan keluarganya, dan stabilitas di bidang ekonomi sosial.

2.      Food Agricultural Organization. Didirikan pada tahun 1945, bermarkas di Roma, dan dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal.Tujuan FAO tersebut adalah memajukan kuantitas dan kualitas bahan makanan di seluruh dunia.

3.      UNESCO. Didirikan pada tahun 1946 untuk memajukan kerja sama diantara bangsa-bangsa di bidang pendidikan, pengetahuan dan kebudayaan, free flow of thought dan mutual knowledge and understanding of  peoples dengan menggunakan segala macam alat komunikasi yang ada. Markas di Paris dan dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal.

4.      World Health Organization. Didirikan pada tanggal 7 April 1948 dengan bermarkas di Jenewa, dan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Badan ini mempunyai tujuan yaitu mengejar kesehatan maksimal bagi semua orang.

5.      International Bank for Reconstruction Development. Didirikan pada bulan Desemeber 1945 dan bermarkas di Washington D.C.

6.      International Monetary Fund. Didirikan pada tahun 1945.

Selain itu masih ada beberapa badan dibawah naungan DES, yaitu General Agreement of Tariffs and Trade, International Civil Aviation Organization, Universal Postal Union, International Tellecomunication Union, World Meteorological Organization, dan Intergovernmental Maritime Consultative Organization. DES juga membentuk Komisi Usulan Penyelidik, International Narcotics Board, Badan HAM, dan juga tentang persamaan hak antara pria dan wanita.

            Dewan Perwalian dan Dekolonisasi. Dewan Perwalian terdiri 3 golongan anggota. Diharapkan perwalian akan membawa kemajuan sehingga negeri yang bersangkutan pada suatu saat dapat menjadi negara merdeka yang berdaulat. Sedangkan Dekolonisasi adalah suatu komite khusus yang dibentuk oleh sidang umum PBB untuk menangani secra teratur permohonan untuk menjadi negara yang merdeka.

            Mahkamah Pengadilan Internasional yang dipeserta oleh semua anggota PBB. Dalam Mahkamah tersebut duduk 15 orang hakim yang dipilih dari 15 negaraoleh Sidang Umum dan Dewan Keamanan. Mahkamah tersebut berkedudukandi Den Haag, dan untuk sidang yang sah perlu sekurang-kurangnya 9 hakim hadir. Mahkamah membuat keputusan-keutusan menurut hukum internasional dalam segala perkara yang ditimbangnya. Contoh beberapa kasusnya adalah di bidang hak teritorial, di bidang hukum laut, di bidang penafsiran perjanjian, dan di bidang daerah mandat.

            Sekretariat terdiri dari sekretaris Jenderal; dipilih oleh sidang umum untuk masa jabatan 5 tahunatas anjuran Dewan Keamanan, delapan wakil Sekjen dan pegawai staf dan lain-lain. Jumlah pegawainya kurang lebih 4000 orang, 3000 di markas PBB di New York dan 1000 orang tersebar di seluruh penjuru dunia.

Malapetaka akan menimpa menusia. Perang Dunia I dan Perang Dunia II membuktikan betapa mengerikannya malapetaka itu. Sebab, mutlak perlu ada dan terus dipupuk kemauan bangsa-bangsa untuk bertemu dan menempuh jalan musyawarah, baik di dalam / naungan PBB maupun diluar bada tersebut.