affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » , , » Sinopsis Bocah Lintas Batas

Sinopsis Bocah Lintas Batas


Judul               : Bocah Lintas Batas
Pengarang       : Morris Gleitzman
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka
Kota Terbit      : Jakarta
Tahun              : 2003
Jumlah Hal.     : 216

Bocah Lintas Batas
 
            Jamal sedang asyik bermain bola bersama keempat temannya, Aziz, Mussa, Yusuf, dan Zoltan. Tiba-tiba adik Jamal, Bibi, datang dan ikut bermain. Di Afghanistan, seorang perempuan bermain bola adalah pelanggaran hukum. Oleh karena itu Jamal, berusaha mengambil bolanya.  Namun, tendangan Bibi sangat keras, menjebol gawang Yusuf dan meluncur deras dan pada akhirnya berhenti tepat di bawah sebuah tank. Setelah susah payah Jamal mengambil bolanya, tiba-tiba Bibi menginjak sebuah ranjau darat. Jamal dan Yusuf berusaha menolongnya, dan akhirnya ranjau darat itu tidak meledak. Mereka selamat.

            Dalam perjalanan pulang, mereka bertemu Mr.Nasser. Dia menuduh mereka telah memcahkan kaca jendelanya. Padahal itu tidak. Ayah Jamal datang dan meminta maaf kepada Mr.Nasser dan langsung mengajak pulang Jamal, Bibi, dan Yusuf naik taksinya. Di rumah, Jamal dan Bibi tidak dimarahi oleh Ayah dan Ibunya. Mereka disuruh cepat berkemas-kemas karena Ibunya mengatakan mereka akan pergi jauh. Pemerintah sudah mengetahui sekolah ilegal milik Ayah dan Ibunya, begitulah sebabnya.

            Saat Orang Tua Jamal pergi ke rumah orang tua yang anaknya sekolah di sekolah ilegal mereka, Jamal menemukan ide. Dia yang merupakan pesepakbola handal, ingin menunjukkan kepada Pemerintah agar mereka tidak terus memburu keluarganya. Jamal pun memainkan bolanya dan seketika itu juga Bibi terbangun dari tidurnya dan ikut bermain bersama kakaknya. Bibi menendang bola sampai membentur tembok rumahnya. Tiba-tiba rumahnya meledak dan hancur bersama bola yang ditendang Bibi. Ternyata Pemerintah sengaja meledakkan rumahnya. Ayahnya pun datang dan mengajak mereka keluar dari pintu belakang rumah kakek Yusuf dimana mereka berada dan pergi naik taksi Ayahnya.

            Mereka naik taksi ke kota dan menemukan sebuah toko yang tidak berpenghuni. Ayahnya meninggalkan mereka disitu, kemudian pergi untuk mencari Ibunya. Dari toko itu, Jamal dan Bibi melihat sebuah stadion yang cukup ramai akan kerumunan orang. Mereka pergi ke sana. Di sana mereka melihat ibunya diborgol bersama wanita-wanita lain yang satu kondisi dengan ibunya dan juga bersama para tentara yang bersenjatakan lengkap. Tiba-tiba sebuah taksi menerobos masuk dan mengambil Ibunya Jamal. Ternyata taksi itu milik Ayah mereka. Jamal dan Bibi pun bergegas kembali ke toko tadi dan bertemu ayah dan ibu mereka. Mereka pun langsung pergi. Tujuan mereka adalah Australia.

            Setelah menjual taksinya, mereka naik sebuah truk. Mereka naik di bak truk tersebut bertutupkan karung-karung yang baunya tidak karuan. Mereka berhenti di sebuah kamp.pengungsian. Disana Jamal sempat tersesat namun dia dapat menemukan keluarganya kembali. Setelah mampir di kamp.tersebut, mereka melanjutkan naik pesawat dan naik kapal.

            Namun, naas saat mereka melanjutkan perjalanan naik kapal. Jamal dan Bibi terpisah dari Orang Tuanya. Mereka naik kapal yang berbeda dengan kapal yang dinaiki orang tuanya. Di kapal itu, mereka kenal Roshida, anak perempuan yang baik hati dan berusia lebih tua dari Jamal maupun Bibi. Di kapal itu pula, mereka mengenal Omar yang merasa dirinya memiliki separo bola milik Jamal. Mereka terkatung-katung di samudera selama beberapa hari denga perlakuan si Penyelundup yang kejam. 

            Pada suatu saat, Si Penyelundup merampas barang-barang milik orang-orang di kapal itu dan meninggalkan kapal itu dengan segera. Jamal, Bibi, Omar dan Rashida terpaksa menyendoki air yang masuk ke kapal itu karena kapal itu bocor dan mereka tidak ingin tenggelam. Sampai pada akhirnya mereka diselamatkan oleh kapal Tentara dan dibawa ke darat.

            Jamal dan Bibi menganggap mereka telah sampai di Australia. Namun seseorang yang tadi menyelamatkan mereka berkata kalau tempat itu bukan Australia. Di tempat itu, Jamal dan Bibi bertemu dan berkumpul kembali bersama Orang Tuanya. Mereka merasa sangat bahagia, walaupun tempat itu bukan Australia, tujuan mereka, namun rasanya seperti Australia.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger