affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » , » Sinopsis : Menghindari Dosa Dosa Dalam Lisan

Sinopsis : Menghindari Dosa Dosa Dalam Lisan



                Lisan manusia seperti pedang, kalau salah di gunakan akan sangat berbahaya akibatnya. Seperti kata yang biasa kita dengar “fitnah lebih kejam dari pembunuhan”, artinya lisan itu sangat berbahaya kalau tidak di jaga. Maka dari itu kita harus menjaga lisan kita.Oleh          :    Aqil Bil Qisthi

Penerbit      :    PUTRA JAYA Surabaya
Sampul       :    Abdul Rokhim
Cetakan      :    2007
Halaman     :    144

MENGHINDARI
DOSA-DOSA DALAM LISAN

1.        Mengumpat dan Namimah
Mengumpat atau ghibah adalah menyebut seseorang dengan sesuatu yang tidak disukainya. Seperti menyebut orang pincang, buta, bisu, maling, khianat, zhalim, orang miskin, dan sebagainya.
Sedangkan namimah adalah adu domba.
Keduanya sudah jelas hukumnya haram, maka dari itu jagalah lisan kita dari mengumpat dan namimah.
2.        Ghibah
Ghibah adalah menggunjing. Semua ucapan yang mengandung ghibah hukumnya haram. Kita wajib menghindari ghibah ini. Bahkan jika ada pegajian yang di dalamnya ada unsur ghibahnya, maka kita harus menghindari pengajian itu.
3.        Menjaga diri dari mengumpat
4.        Orang-orang yang boleh di gunjing
Ada enam perkara yang memperbolehkan adanya ghibah, yaitu :
1)        Pengaduan terhadap suatu perlakuan aniaya
2)        Minta bantuan untuk merubah kemungkaran dan mengembalikan seseorang yang berbuat maksiat ke jalan yang benar.
3)        Minta suatu fatwa/nasehat.
4)        Mengingatkan dan menasehati kepada sesama umat Islam.
5)        Menyebut orang yang berbuat fasik atau bid’ah secara terang-terangan.
6)        Menyebutkan kekurangan orang dengan maksud memberitahukan.
5.        Tindakan ketika mendengar orang mengumpat guru atau temannya
Jika kita mendengar orang menggunjing, kita harus melarangnya, jika tidak bisa melarangnya, kita harus meninggalkan orang-orang yang menggunjing tadi.
Namun jika yang di gunjingkan guru atau teman atau kerabat kita, kita harus lebih sungguh-sungguh melarangnya.
6.        Ghibah di dalam hati (Su’uzhan)
Su’uzhan haram hukumnya. Hal tersebut telah di jelaskan al-qur’an dan hadist.
Setengah dari tanda-tanda su’uzhan adalah berubah ketika berhadapan dengan dia, lalu ingin cepat meninggalkannya, berat hati terhadap kita, tidak peduli untuk menjaga pribadinya, memuliakannya dan menyimpan kejahatannya.
7.        Kafarat mengumpat dan cara bertaubat
Jika kita telah mengumpat seseorang dan ingin bertaubat, kita harus melakukan hal berikut, yaitu :
1)      Menghindari dari perbuatan maksiat saat itu juga.
2)      Memohon ampun kepada Allah dan menyesal dari perbuatan dosa itu.
3)      Berjanji kepada diri sendiri tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
4)      Meminta maaf kepada orang yang telah kita umpat serta menerangkan umpatan yang telah dilakukan.
8.        Namimah (adu domba)
Adu domba itu sudah jelas hukumnya haram. Jika kita mendengar orang sedang mengadu domba, maka kita wajib melakukan enam perkara, yaitu :
1)      Tidak membenarkan apa yang disampaikannya.
2)      Melarang perbuatannya itu serta memberinya nasehat.
3)      Marahi orang tersebut karena Allah. Sedangkan marah di waktu itu adalah suatu kewajiban.
4)      Jangan berprasangka buruk tentang apa yang di sampaikan.
5)      Jangan terpengaruh dengan kabar yang di sampaikan orang itu.
6)      Tidak menyebar luaskan berita tersebut.
9.        Larangan menyampaikan keadaan seseorang kecuali yang menimbulkan mudharat
10.    Larangan mencela keturunan yang benar menurut syariat
11.    Larangan berbuat sombong
12.    Larangan mencaci maki orang muslim
13.    Haram menghina dan memperolok orang Islam
14.    Haram menjadi saksi palsu
15.    Larangan mengungkit-ungkit pemberian
16.    Larangan mengutuk
Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari Tsabit bin Adh Dhahak ra. ia adalah salah seorang sahabat Rasulullah Saw. yang mengikuti “Perjanjian Pohon Ridhwan” ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut :
“mengutuk orang yang beriman adalah seperti membunuhnya”
17.    Orang-orang yang boleh dikutuk
Dari sumber-sumber dari hadits atau sabda rasulullah Saw. ada beberapa orang yang dilaknat Allah, yaitu :
1)   Perempuan yang menyambung rambutnya dengan rambut orang lain dan perempuan yang minta disambungkan rambutnya dengan rambut orang lain.
2)   Orang yang memeakan riba
3)   Orang yang menggambar sesuatu yang mempunyai ruh
4)   Orang yang merubah petunjuk jalan di bumi
5)   Orang yang mengutuk kedua orang tuanya
6)   Orang yang menyembelih hewan dengan tidak menyebut nama Allah
7)   Laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki
8)   Orang yang menjadikan sesuatu yang mempunyai ruh sebagai sasaran (panah)
9)   Orang yang menegakkan nahi munkar
18.    Larangan menghardik fakir miskin dan anak yatim serta pimpinan berbuat baik kepada mereka
19.    Perkataan-perkataan yang harus dijauhi
1)      Larangan menyebut sesuatu dengan nama yang tidak baik
2)      Larangan menghujat orang baik-baik
3)      Larangan mengucap sesuatu karena manusia
Imsm Abu Daud telah meriwayatkan dari hudzairah ra. dari Nabi Saw. beliau bersabda yang artinya sabagai berikut :
“janganlah kalian mengatakan, “Inilah yang dikehendaki oleh Allah dan si anu”, tetapi katakanlah, “Inilah yang dikehendaki oleh Allah kemudian pula oleh si anu”.
4)      Larangan menyebut sesuatu yang menyebabkan kekafiran
5)      Larangan bermain-main dengan kalimat murtad
6)      Larangan menyebut orang kafir krpada seorang muslim
7)      Haram mendoakan orang muslim dengan doa yang tidak baik
8)      Boleh berkata murtad demi untuk mempertahankan keimanan
Apakah mengucapkan kalimat kekafiran agar dirinya selamat dari pembunuhan lebih utama baginya? Tentang hal ini ada lima pendapat, yaitu :
a.    Menurut pendapat yang shahih, tidak mengucapkan kalimat kekafiran meskipun dirinya harus dibunuh. Dalilnya banyak ditemukan didalam hadist-hadist shahih dan pada perbuatan para sahabat.
b.    Mengucapkan kalimat kekafiran agar dirinya selamat dari pembunuhan.
c.    Jika ia masih hidup akan sangat bermanfaat bagi kemaslahatan umat Islam, misalnya masih sangat diharapkan dalam mempertahankan umat dari musuh atau didalam penegakan hukum syara’, maka yang paling utama baginya adalah membiarkan dirinya mengucapkan kalimat kekafiran itu, karena memang dalam keadaan terpaksa. Jika tidakdemikian adanya, makaketabahan menghadapi pembunuhan dengan tidak mengucapkan kalimat kekafiran tentunya lebih utama.
d.   Jika ia termasuk golongan ulama yang diikuti oleh banyak orang, maka yang paling utama baginya yaitu tabah menghadapi pembunuhan daripada mengucapkan kalimat kekafiran.
e.    Wajib baginya mengucapkan kalimat kekafiran itu dalam keadaan terpaksa. Berdasarkan firman Allah SWT, ”... dan janganlah diri kalian ke dalam kebinasaan”.
9)      Larangan memaksakan agama kepada orang lain
10)  Tuntunan syahadat yang disahkan
11)  Larangan menyebut Khalifatullah kepada seorang pemimpin
Dalam kitab “Syarhus Sunnah” tulisan Imam Abu Al Baghawi ra. disebutkan bahwa Khalifatullah hanya ditujukan kepada Nabi Adam as. dan Nabi Daud as.
12)  Larangan memberi gelar yang menyamai dzat Allah
13)  Boleh memberi gelar Sayyid atau Tuan kepada orang yang mulia
14)  Boleh memanggil seseorang dengan Al Maula
15)  Larangan mencaci maki angin
16)  Makruh mencaci maki penyakit demam
17)  Larangan memaki ayam
18)  Larangan berdoa dengan cara yang tidak baik
19)  Larangan menyebut bulan muharram sebagai bulan shafar
20)  Haram mendoakan orang kafir dengan ampunan
21)  Haram mencela orang Islam tanpa sebab
22)  Kata-kata yang harus dijauhi
23)  Makruh mengucapkan kalimat yang berbelit-belit
24)  Larangan berbisik-bisik antara dua orang ketika bertiga
25)  Larangan perempuan menceritakan kebaikan perempuan lain kepada suaminya
26)  Dimakruhkan mengucapkan “ingatlah kepada Allah” kepada orang marah
27)  Larangan menggunakan bahasa yang tidak dipahami
28)  Larangan bersifat pesimis dalam berdoa
29)  Makruh bersumpah dengan selain nama Allah
30)  Larangan bersumpah dalam jual beli
31)  Larangan menceritakan perbuatan maksiat
32)  Larangan berkata dusta atau menipu
33)  Pungutan liar yang harus dijauhi
34)  Makruh menolak permintaan seseorang
35)  Menjauhi debat yang membela kebatilan
36)  Larangan bertele-tele dalam pembicaraan
37)  Haram membuka rahasia orang lain
38)  Larangan mencampuri urusan rumah tangga orang lain
39)  Larangan berkata kotor
40)  Larangan menghardik kedua orang tua
20.    Larangan dan macam-macam dusta
Sudah sangat jelas kalau berdusta itu adalah perbuatan yang dilarang oleh agama. Namun adakalanya berdusta tidak haram hukumnya seperti yang diterangkan oleh Imam Abu Hamid Al Ghazali rahimahullah, diantaranya berdusta untuk melindungi temannya dari kezhaliman.
21.    Perintah meneliti kebenaran berita dan larangan mengalihkan cerita yang tidak tahu kebenarannya
Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan, karena semua ucapan akan dimintai pertanggung jawaban. Hal tersebut telah ditegaskan oleh Allah SWT. di dalam firmannya surat Al Isra’ ayat 36, surat Qaaf ayat 18, dan surat Al Fajr ayat 14. Imam Abu Sulaiman Al Khaththab di dalam kitabnya “Ma’alimus Sunan” menjelaskan bahwa Nabi Saw. mencela suatu pembicaraan yang tidak jelas sumbernya atau isu-isu belaka dan beliau memerintahkan agar teliti terhadap apa yang dibicarakan orang lain sebelum menceritakannya kembali.
22.    Tauriyah atau sindiran
Sindiran boleh digunakan asal tujuannya baik, tapi sindiran bisa menjadi makruh dan haram. Sindiran menjadi makruh bilamana tidak ada hal yang patut disindir dari orang lain, sindiran juga bisa menjadi haram bilamana sindiran tersebut membela kebatilan dan menolak kebenaran.
23.    Kalimat yang harus diucapkan setelah berkata kotor
Apabila seseorang berkata dengan sesuatu yang diharamkan maka wajib baginya bertaubat dengan melaksanakan 3 rukun :
a.       Menarik perkataan saat itu juga
b.      Menyesali perbuatan yang ia lakukan
c.       Berniat tidak akan mengulangi
d.      Meminta maaf kepada orang lain jika ia berkata kotor kepada orang tersebut


 



Nama          :    Naufal Rozadi
Kelas          :    XI IPA 3
No. Absen  :    20
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger