affiliate marketing

Translate Here

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Google Translate Modified by Reshaaz.Afif.ElAzizy
Home » » Pro-Kontra Rokok

Pro-Kontra Rokok

Sejak lama pro-kontra rokok sudah terjadi di  berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah. Di satu sisi menolak rokok, bahkan tokoh ulama sekelas Prof Qurais Shihab sudah sampai pada kesimpulan merokok dapat dikategorikan perbuatan yang diharamkan.
Jadi, harus ditinggalkan. Sebab, merokok di mata Shihab sama dengan membakar uang, merusak kesehatan, di mana dampak negatifnya jauh lebih besar ketimbang positifnya.
Bagaimana dengan positifnya, hal ini tidak diterima masyarakat atau perokok. Yang diuntungkan adalah pengusaha pabrik rokok, pemerintah karena mendapatkan keuntungan besar dari pajak penghasilan rokok. Dan tentunya adalah buruh pabrik rokok yang jumlahnya ratusan ribu orang.

Upaya untuk menyelamatkan  publik dari bahaya merokok sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, namun hasilnya tidak maksimal. Bahkan, membuat kecanduan rokok meningkat terutama di negara-negara berkembang dan generasi muda. 


Kalau dulu iklan rokok masih boleh menampilkan sang bintang iklan merokok sekarang tidak boleh ada lagi iklan orang merokok. Bahkan, dalam setiap bungkus rokok, iklan rokok, sudah  dibuat peringatan bahaya merokok dapat menyebabkan kanker, gangguan jantung dan paru-paru, serta merusak janin dalam kandungan ibunya.

Tapi juga tidak mempengaruhi orang untuk tetap merokok dan kecanduan rokok meskipun nikotin rokok mengancam kehidupan dan  kesehatan masyarakat. Bahkan, orang-orang yang tidak merokok pun ikut menjadi korban asap rokok karena perokok berat biasanya tidak mau tahu risiko asap rokok. Mereka seenaknya merokok di mana dan kapan saja.

Jadi, pro dan kontra rokok kelihatannya akan semakin mencuat di masa mendatang jika pemerintah dan ulama tidak keras membuat aturannya. Kita prihatin dengan semakin meluasnya budaya merokok di tengah-tengah masyarakat. Sedikitnya ada dua poin yang membuat kita menundukkan kepala tanda berduka. 

Pertama, data yang menyatakan  jumlah perokok terbanyak di kalangan orang-orang miskin dan di negara-negara  miskin yang konon mencapai 80 persen.  Wajar saja kalau  Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) mendesak agar semua negara tanpa kecuali memberlakukan larangan total terhadap segala bentuk iklan, promosi, dan sponsor rokok, demi kesehatan 1,8 miliar anak di dunia.

Kedua, jumlah perokok terbesar mencapai 80 persen adalah kalangan remaja. Itu artinya, remaja kita ke depan dalam bahaya, terutama racun yang terdapat dalam rokok. Kalau tidak diantisipasi dengan cermat bisa-bisa dunia ini dipenuhi oleh generasi tidak sehat alias berpenyakit paru-paru, kanker dll. Indonesia termasuk di dalamnya.

Banyak faktor penyebab mengapa jumlah perokok cenderung  meningkat di negara-negara miskin dan di kalangan anak-anak. Promosi rokok di media massa cetak maupun elektronik maupun di luar ruangan dari hari ke hari semakin meningkat. Memang, sudah tidak kelihatan lagi sosok orang menyulut rokok di bibirnya, tetapi pengusaha rokok  tidak kehilangan akal.

Mereka menggunakan pakar komunikasi  dan desain-grafis untuk mendesain iklan rokok yang ’’aneh-aneh’’ sehingga hasilnya malah meningkatkan rasa penasaran anak-anak untuk merokok. Mulanya sekadar coba-coba kemudian kecanduan.

Disebutkan, saat ini kebanyakan orang sudah mulai merokok sebelum usia mereka genap 18 tahun, bahkan hampir seperempatnya mulai menjadi perokok sebelum berusia 10 tahun.

Tak pelak lagi demi kemashlatan umat khususnya generasi muda maka pemerintah harus memprioritaskan kesehatan rakyatnya dengan membuat aturan tegas kepada pabrik rokok dan orang-orang merokok.





Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Al-Hadist

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Mengcopy, Asalkan tinggalkan komentar dan jangan lupa beri link sumbernya. Hargai saya dan teman teman saya yang telah susah payah membuat postingan ini :D

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Smansa-x7 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger